Senin, 06 Oktober 2014

off road to B-29

PESONA B-29
(Solo touring at Idul Adha moment)

Huh hah, finally. Luar biasa banget senengnya+capeknya. Ini adalah perjalanan kedua saya mencoba menginjakkan kaki di puncak B-29 setelah sebelumnya gagal pada bulan Januari lalu. baca#puncak b-29.  Selayaknya orang yang haus akan keindahan alam, kegagalan itu menjadi pembakar hasrat untuk harus mencapai puncak B-29 ini. Setelah berbulan-bulan menanti momen ini, akhirnya hari minggu tgl 5 Oktober kemarin ditemani motor Monstrec (trail pinjeman pakde) dan seekor manusia bernama Abdi, kami berdua dapat mencapai puncak B-29 yang akhir2 ini lagi booming di kalangan penikmat wisata alam dan off road. Tulisan sodara Veri Puji baca disini selaku rekan saya memberi sedikit gambaran tentang perjalanan kesana.

Berangkat dari rumah sekitar pukul 09.00 WIB kami berbekal lontong (nasi gulung daun pisang) kebetulan pas momen Idul Adha lengkap dengan sayur lodeh dan beberapa potong ayam+telur sebagai bekal. Berbekal pengetahuan bulan Januari, kami pikir jalan menuju kawasan di Desa Argosari tersebut tidak banyak berubah, berliku dan menanjak namun tidak memberi masalah, apalagi kali ini motor yang kami gunakan adalah jenis Trial off road, jadi memang sudah siap dengan kondisi jalan yang mungkin terbilang sulit. Di kawasan Senduro sendiri sudah sangat kenamaan dengan berbagai wisaa alamnya mulai dari gunug Bromo, Pendakian Semeru, Ranu-ranu dan Pura Agung. Untuk menuju wisata di atas awan*nama lain B-29, kita akan melewati jalan yang berbeda ketika manuju ke Ranu Pani atau Pendakian Semeru. Jalan yang diambil adalah jalan lurus menuju Pura Mandhara Giri.

dari sinilah perjalan terasa dimulai, pertama-tama kita melewati Pura Agung dan selanjutnya memasuki wilayah Desa Kandang Tepus. di Desa inilah susu sapi berkualitas untuk merk Nestle dihasilkan. Melewati Desa Kandang tepus kita akan bertemu pertigaan yang keduanya nanti bermuara pada jalan yang sama menuju B-29. Saran saya temen2 sebaiknya mengambil jalan yang lurus (tidak usah belok kanan) karena jalan yang lurus kondisinya baik, tidak rusak seperti kalo kita ambil jalan ke arah kanan. Nanti temen2 akan menjumpai pasar sayur, yang kemudian ambil arah ke kiri.

Sekitar 4-5 kilo kondisi jalan dapat dikatan baik. Sedikit-demi sedikit pesona alam pegunungan akan terasa ketika temen2 mendekati pintu masuk desa Argosari. Di sebelah kanan dan kiri kita adalah hutan dan tanah yang di kelola petani sayur setempat. Tanah pertanian ini terbilang ekstrim dengan kemiringan yang sangat terjal. Perjalanan dilanjutkan sampai menemui pertigaan Desa Argosari. dalam tulisan Sodara Very Puji *baca disini kita akan mendapat rekomendasi memilih jalan yang mengarah ke kanan, ini dengan pertimbangan bahwa jalan tersebut lebih landai dan kondisinya yang beraspal, cocok untuk temen2 yang suka jalan nyaman.

Namun jika temen2 membawa kendaraan off road seperti yang saya gunakan, pilihan yang direkomendasikan adalah -jalan lurus-. Jalan ini sangat terjal, akan tetapi lebih dekat dibanding jalan yang pertama. Kemiringan jalan mencapai lebih dari 60 derajat. Disamping itu kondisi jalan ini untuk musim kemarau seperti sekarang sangat berdeb karena tidak beraspal, sedikit jalan yang di lapisi batu untuk mengeraskan jalan, sedikit lainnya dibeton namun sekitar 80% adalah jalan tanah yang berdebu tebal dan pasti sangat licin dikala musim hujan. Disepanjang jalan yang menanjak di daerah ini, terdapat puluhan tukang ojek yang siap mengantar temen2 apabila ditengah jalan kendaraan temen2 mendapat masalah. Tenang, untuk bisa menggunakan jasa -Tukang Ojek- disini, temen2 hanya butuhn merogoh kocek sebesar Rp. 70.000,- untuk perjalanan pulang pergi (PP). Itu saya rasa harga yang cukup murah mengingat jarak dan kondisi jalan yang sangat unrecommended bagi kendaraan standar. Bahkan jika mau dihitung-hitung, mending pake jasa ojek 70rb ketimbang kita mesti servis motor beratus ratus ribu sepulang liburan kesana hehe. Bagi temen2 yang menggunakan kendaraan roda 4, nanti bisa diparkir di rumah warga kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki atau menggunakan jasa ojek, karena kendaraan roda 4 tidak bisa memasuki jalan menuju puncak B-29.

Memasuki jalan yang dipenuhi tukang ojek, disinilah surganya temen2 off roader tentunya. Kondisi jalan sangat mengerikan dilengkapi dengan tebaran debu2 halus yang sangat tebal. Panjang jalanan
ekstrim ini sekitar 3 KM dengan kelokan yang menggoda. Bahkan dengan kendaraan sekelas Trial saya sempat terkapar 2 kali karena jalan yang penuh garis-garis roda yang dalam. Setelah melewati jalan surga ini, semua capek kita selama perjalanan akan terobati oleh pemandangan nan menakjubkan dari puncak yang dikenal dengan nama B-29. Pemandangan yang kita lihat pada dasrnya sama dengan yang terlihat dari Bantengan dan Penanjakan yang kesemuanya mengarah ke arah pandang lautan pasir Gunung Bromo. B-29 merupakan bagian dari Tmana Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS). Taman Nasional yang terbentang di 4 Kabupaten ini memang menyimpan banyak pesona alam berkaliber internasional.
Sesampainya di puncak B-29, masih dengan motor, kita bisa melanjutkan menjajal jalan ke arah kanan dan kiri dari puncak. Ke arah kanan, kita akan menemukan lokasi yang bernama B-30 yang merupakan wilayah dari Kabupaten Probolinggo, arah kiri, dan kita akan menemukan Ranu Pani dan Pendakian Semeru. Namun dalam perjalanan kali ini, karena keterbatasan waktu, kami mengakhiri perjalanan dengan menyantap Lontong sayur bekal dari mbah yang ternyata sangat lezat dan bermanfaat bagi perut dan dompet kami kali ini. 
Untuk perjalanan pulang, ada 3 alternatif jalan yang bisa temen2 pilih.
1. Melewati B-30 yang berarti temen2 akan pulang melewati Kabupaten Probolinggi
2. Melewati Ranu Pani, dan artinya temen2 akan menempuh jalan panjang melewati hutan TN-BTS dan berakhir di Senduro Kab. Lumajang
3. Kembali melewati jalan awal
Jika kita memilih alternatif jalan 3, temen2 bisa mampir di koperasi susu sapi murni pada pukul 15.00 atau pukul 09.99 pagi untuk membawa oleh2 susu murni dengan harga terjangkau. Dengan jalan 2 dan 3 kita juga bisa membawa oleh2 olahan pisang Lumajang yang terkenal dan berfoto sejenak di Pura Mandhara Giri Agung Semeru yang merupakan pura leluhur orang Bali dan sangat terkenal bahkan di ASEAN. Sekedar info, bahwa nama B-29 merupakan nama yang diambil dari peta militer, jadi bukan dari ketinggian tempat tersebut.

Wah, sudah banyak yang kita bahas, semoga bermanfaat bagi temen2 yang memutuskan atau sekedar ingin tahu info perjalanan menuju puncak B-29 -Negeri di atas Awan-    :D :D :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar