Jumat, 29 Mei 2015

TEH KERTOWONO

BER'TENGGER' DI SISI TENGGER


Masih berkutat di "pelataran" Kabupaten Lumajang. Yah, kali ini mencoba menjelajah sisi Tenggara Kota Pisang. PTPN XII KERTOWONO. ada yang pernah denger nama ini? hehe mungkin masih sedikit yang tahu tentang Perkebunan Teh yang teletak di sisi barat Kabupaten Lumajang ini, kalaupun ada yang tahu mungkin sebatas tahu namanya tanpa pernah menjelajah pemandangan yang bersemayam di dalamnya. Mungkin ini bukan pengalaman pertama menjelajah jalanan makadam di sepanjang perkebunan Teh Kertowono di Kecamatan Gucialit. 

Bagaimana menuju ke Kebun Teh Kertowono?
Yak, yang paling rasional adalah menggunakan kendaraan pribadi, berupa motor ataupun kendaraan roda 4 kelas off road. Mengapa harus kendaraan pribadi? karena kendaraan angkutan umum hanya beroprasi samapi Pasar Gucialit yang terletak di sisi bawah perkebunan. Untuk masalah jalannya tidak terlalu sulit, cukup mengikuti jalan Lumajang-Gucialit. Kemudian setelah sampai di komplek perkebunan, kita akan mulai dengan perjalanan bergelombang, hehe. Ya, bergelombang karena udah mulai memasuki jalanan makadam (*jalanan tanah dan bebatuan. 
Jalan inilah yang akan kita lalui sembari menikmati pemandangan dan udara segar beraroma Teh khas perkebunan Kertowono. Sepanjang perjalanan kita ga akan bertemu dengan pemukiman guys, ini berbeda dengan perkebunan lain seperti di Jawa Barat ataupun di Kayu Aro Kerinci (kebetulan pernah kesana hehe).


Apa bagusnya??
buat temen temen pecinta off road dan petualang sejati, sensasi jalanan makadam yang sedikit curam dibalut dengan tanaman semak yang disebut 'tea' disamping kanan kiri dan depan belakang bakal bikin betah deh. Selain jalanan yang memicu adrenalin tentunya, mata kita bakal di manjakan dengan lekukan lekukan bukit teh yang indah, apalagi pas cuaca cerah dan musim petik teh, bakal ngrasa kayak lagi main FTV :D
Lanjut ya, setelah sejam perjalanan dari pintu masuk perkebunan kita bakal sampe di afdeling Sukosari, ini bahasa Belanda yang artinya Divisi Sukosari. Nah disinilah akan kita temui pemukiman lengkap dengan tempat peribadatannya. Jadi Avdeling Sukosari ini ceritanya adalah pemukiman para pemetik teh. Suhu udara disini lumayan dingin, yaa kalo pasangan suami istri tinggal disini hiburannya kayanya cuma 1 aja deh :D
Lanjut, dari Sukosari kita akan dihadapkan pada dua jalan -jalan kebenaran dan jalan kebaikan- hahaha.
jadi nanti ada pertigaan, yang kalau kita tempuh jalan yang lurus kita akan ke surga desa Sombo yang merupakan jajaran desa terluar dari Kabupaten Lumajang. Konon katanya desa ini bagus beudd dikala senja ataupun pagi hari, yang daripadanya akan nampak keindahan Kab. Lumajang dari ketinggian sekian sekian dpL


pada pilihan kedua, yaitu jalan kearah kiri, jalan ini menuju ke neraka Desa Kulon Gunung. Desa inilah yang kemarin kami kunjungi. Merupakan Bagian dari Kabupaten Probolinggo, lah kok bisa?? ya ternyata kalo kita jalan lewat Perkebunan ini, jujukannya adalah Kab. Probolinggo yang notabene terletak di sebelah barat Kab. Banyuwangi. Kurang ada yang spesial disini, namun mungkin ada sesuatu tersimpan pada budayanya yang belum sempat kami eksplore, next time kali ya, soalnya udah kesorean

oiya, sedikit pengetahuan, bahwa di Sukosari pada masa itu pernah terdapat perkebunan Strawberry yang dikembanagkan oleh Orang Bandung, namun sekarang sudah tidak dikembangkan oleh masyarakat Sukosari, entah kenapa kami belum tahu hehe. OK selamat mencoba bertualang di PTPN XII Kertowono Lumajang, jangan lupa cicipi Teh Gajah asli Lumajang. (Y)