Selasa, 31 Desember 2013

The Hidden Paradise in Lumajang
            Mungkin itulah sebutan yang tepat untuk menggambarkan keindahan dari berbagai pesona alam di Kabupaten Lumajang atau yang kita kenal dengan sebutan “Kota Pisang” atau mungkin seseorang pernah menyebutnya “The Great Banana City”. Kabupaten Lumajang merupakan daerah yang subur karena diapit oleh tiga gunung yaitu: Gunung Semeru (3.676), Gunung Bromo (2.392), dan Gunung Lamongan (1.600) serta sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Hindia (www.lumajang.go.id).
            Dengan posisi geografis seperti itu menjadikan Kabupaten Lumajang kaya akan pesona alam. Mulai dari kawasan wisata hingga kawasan pertanian atau agrowisata semua bisa dijumpai disini. Lebih dari Sembilan (9) danau berada di Lumajang, mulai dari Ranu Bedali, Ranu Klakah, hingga Ranu Gumbolo yang berada di bawah kaki gunung Semeru. Danau atau yang disini disebut Ranu rata-rata terbentuk oleh aktivitas vulkanik. Oke, mari kita coba jelajahi keindahan “Kota Pisang” kecil ini.
Mungkin tidak akan kita kupas semua karena banyaknya lokasi wisata dan budaya, namun secara bertahap kita akan kupas sedikit demi sedikit, ayo kita mulai:
1.      Gunung Lamongan/ biasa disebut Gunung Puji

Merupakan salah satu gunung yang terletak di sisi utara Kabupaten Lumajang tepatnya di Kecamatan Klakah. Gunung ini memiliki ketinggian 1.600 mdpl. Tidak terlalu tinggi, namun memiliki track yang lumayan menantang. Pada bulan-bulan tertentu banyak wisatawan melakukan pedakian di gunung ini, terutama untuk acara pembaiatan anggota pecinta alam. Dari atas gunung ini kita bisa menikmati keindahan kota lumajang karena letaknya memang dekat dengan pusat kota. Dari atas gunung ini juga kita dapat melihat dua danau/ranu yang dari atas terlihat seperti danau kembar. Pendakian gunung ini dapat ditempuh dalam waktu semalam, sehingga tepat fajar menjelang kita akan berada dipuncak gunung. Gunung lamongan cocok digunakan untuk para pendaki pemula.

2.      Selokambang

Nah, dari gunung kita beralih ke pemandian, Selokambang sebut saja begitu. Berbeda dengan kolam renang buatan biasa, Selokambang merupakan pemandian alami dengan mata air murni tanpa campuran obat penjernih air (kaporit). Terletak di pinggir pusat kota tepatnya di Desa Sentul Kecamatan pasrujambe. Merupakan tempat favorit muda –mudi Lumajang karena airnya yang bersih dengan air yang sangat dingin, namun kebersihannya tetap terjaga. Tiket masuknya pun Cuma sekitar 5.000 rupiah (ga bikin dompetmu glembosi). Berenang disini sangat nikmat terutama di sore hari dengan ditemani tahu petis khas dari Selokambang, Ajiiibbb…

3.      Kebun TehKertowono/ Kebun Teh Gucialit

Ga kalah sama Kayu Aro di Jambi rek, Kebun Teh Kertosari merupakan Lokasi Perkebunan teh terkenal di Pulau Jawa (selain di Bogor). Lokasinya berada di sisi Barat Kabupaten Lumajang tepatnya di Kecamatan Gucialit. Berbeda dengan yang di Kayu Aro atau di Bogor, Perkebunan disini tempatnya agak mesuk ke dalam, jalannya pun masih alami. Namun demikian Perkebunan ini mempunyai area yang cukup luas dengan kondisi berbukit-bukit, kalo kita liat akan mirip dengan tempat Teletubbies ker. Produknya adalah Teh cap Gajah, udah tembus Ekspor lo. Di dalam Perkebunan ini terdapat air Terjun, memang tidak terlalu tinggi, namun cukup melengkapi wisata kita kesini. Tempatnya bukan sekedar hamparan teh seperti pada umumnya, tetapi masih banyak terdapat pohon besar dengan segala keasriannya. Ini tempat favorit saya dan temen2 waktu SMP SMA gitu deh, enak buat jernihin pikiran, :D

4.      Goa Tetes

Inini ker, kalau diluar negeri kita bisa temui stalaktit & stalakmit yang kabarnya keren banget itu, maka di Lumajang juga ga kalah, di dalam Goa malah. Ya, Goa Tetes, tempatnya agak ke pinggir sih, deket-deket Kabupaten Malang daerah Piket Nol. Merupakan goa alami yang dialiri oleh air dari sumber pegunungan. Tempatnya masih asri, belum dikelola secara optimal oleh pemerintah daerah, tapi hal tersebut ga mempengaruhi keindahannya ker. Jadi tempatnya berbentuk goa, yang di dalamnya dialiri air hingga terbentuk batuan stalaktit & stalakmit yang mengagumkan. Dibagian luar Goa terdapat aliran air berundak dengan warna kecoklatan yang dipengaruhi oleh warna sejenis alga yang saya kurang tahu. Dilihat dari luar Goa ini sangat eksotis, namun sayang perhatian pemerintah kurang terhadap Goa Tetes. Untuk perjalanan kesini dari pusat kota Lumajang dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Tenang ker, sepanjang perjalanan anda anda tidak akan bosan, karena melewati pegunungan piket nol yang indah dengan udara yang lumayan dingin, pokonya perjalanan kesana dijamin asik, ditambah jikan arek” mau mampir sekedar menikmati Baso yang banyak dijual di sepanjang jalan di daerah piket nol, makin komplit deh. Haha…

5.      Pantai Mbambang/ Pantai Selatan

pasti pada tahu Samudera Hindia kan?? Namanya aja udah ngeri ker. Iya ini samudera yang terkenal dengan ombaknya yang ga tanggung-tanggung. Jangan salah, Lumajang ternyata dibatasi oleh Samudera ini lo. Tempat wisatanya bernama pantai Mbambang, untuk asal-usul namanya, cari di google aja ya, ane juga ga tau. Berenang di laut itu bisa jadi alternative liburan yang dinanti-nanti segala golongan usia. Tapi, mesti hati-hati kalau berenang di pantai ini lantaran ombaknya sangat gedhe. Memang bahaya tempat wisata yang satu ini, namun tetep aja rame karena dilengkapi berbagai daya Tarik lain. Lokasinya disisi selatan Lumajang deket tempat latihan tempur TNI AD. Cuma disini kita ga bisa berselancar gan, karena ombaknya yang kegedean. Tempat ini rame terutama pada musim lebaran. Tempatnya di Kecamatan pasirian, selamat mencoba ker….

6.      Pura Mandhara Giri Semeru Agung

kita beralih ke tempat wisata Religi yuk. Ini Pura terbesar katanya se Asia Tenggara, nah Gedhe banget kan. Pasti banyak yang ga nyangka tempat ibadah segedhe ini berada di Kota Pisang yang mungil ini. Iya, ini merupakan pua terbesar se ASEAN, udah jelas banget dong tergedhe se Indonesia. Kalo temen-temen ga percaya, boleh tu Tanya sama orang-orang Bali, hamper semua dari mereka pernah kesini lho. Setiap perayaan hari besar agama Hindu, Pura ini dipenuhi para wisatawan yang ingin beribadah disini. Dari depan emang kecil, tapi di dalam Gedhe banget. Konon katanya di dalam Pura ini mengalir air dari Gunung Semeru, semacam air suci gitu. Kalo temen-temen muslim boleh nyebut ini mekkahnya umat hindu. Lokasinya berada di Kecamatan Senduro, deket pemukiman Tengger, ini deket rumah ane gan, hehe…
kalo temen2 jalan2 kesini jangan lupa bawa oleh2 khas lumajang, Cemilan Pisang. Disini banyak banget centranya, bahkan penghasil pisang Lumajang itu ya disini, Senduro.kalo temen2 pengen pas rame kesini, datang aja waktu hari besar umat hindu, pasti rame banget.

7.      Gunung Semeru

Merupakan Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian sekitar 3.676 mdpl. Terletak di empat (4) kabupaten yaitu Lumajang, Malang, Pasuruan, Probilinggo. Salah satu akses pendakiannya ada di Kabuipaten Lumajang tepatnya di Kecamatan Ranupani. Disekitar Gunung ini kita bisa menemui 3 danau sekaligus, yaitu Ranu Pani, Ranu Gumbolo, dan Ranu satau lagi lupa namanya, dia berdekatan dengan ranu pani. Kalo temen2 pernah nonton film 5 cm, ya itu di Semeru dan itu Ranu Gumbolo. Puncaknya disebut puncak Mahameru, katanya tempat Gathotkaca diceburin kesitu. Diatas kita bisa melihat indahnya pulau Jawa. Perjalanan ke puncak semeru dapat ditempuh dalam 3 hari pulang pergi. Kalo dari lumajang ke lereng gunung Semeru ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam melewati Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Dari sini kita juga bisa menuju ke Gunung tercantik kedua di dunia yaitu Gunung Bromo. Nah, untuk temen2 yang tertarik dengan olahraga ekstrim, silahkan coba pendakian semeru, dan nikmati indahnya Pulau jawa from top.

8.      Agrowisata Pasrujambe

Mungkin ga segedhe yang di Malang atau di Bogor, tapi ini menjadi pelengkap rute liburan temen2 di Lumajang. Terletak di Kecamatan Pasrujambe, di dalamnya kita bisa berwisata memetik buah salak, durian, sama lain-lain. Mungkin nanti penelitian akhir saya akan berlokasi disini, di kawasan Promatani, hehe,, yang menarik disini adalah perjalanan menuju lokasi yang sangat dinamis, penuh lika-liku dengan nuansa alam yang sangat asri. Oiya, Presiden kita udah pernah ke Lumajang sekedar melihat perkebunan pisang, salak dan Tebu loh, so don’t be hesitant with “Banana City” Presiden ajakesini, :D

9.      Alun-alun Lumajang

Kalo udah capek jalan-jalan di tempat yang tadi diatas, ada baiknya menjajal tempat satu ini, Alun-alun Kota Lumajang. Mungkin bagi temen2 dari kota gedhe bisa disebut taman kota. Tempat ini sangat bersih dan tertata rapi karena pemerintah melalui dinasnya sangat memperhatikan kebersihan tempat satu ini. Wajar sih, pasalnya tempat ini berada tepat di depan kantor Bupati dan Pendopo Kabupaten Lumajang. Bahkan, saking perhatiannya, waktu malam tahun baru, akses kendaraan ke tempat ini ditutup biar ga kotor. Nah kalo pas hari minggu pengen jogging ­bagusnya memang kesini. Selesai jogging kita bisa menikmati santap pagi di sekitar taman ini, sebut saja pecel, lontong sayur, sama jajanan tradisional menjadi favorit para penikmat suasana pagi di taman kota ini, let’s try..
            Oke, mungkin sementara itu dulu gan yang saya posting sambil nunggu cewe ane sms, eh ga ada dia sms ternyata. Yaudah tar kalo ada up date terbaru langsung saya posting. Sebenernya masih banyak banget tempat wisata di Kabupaten Lumajang, tapi tangan udah mulai keriting ngetik ni, tar aja dilanjut.
            Buat temen2 yang tertarik, silahkan kunjungi Lumajang kota Pisang tercinta dan nikmati berbagai keindahan alam yang ditawarkan disini. Tenang, ga bisa keluar negeri, cukup ke Lumajang aja, sebelas dua belas ko. :D

Adma teguh pambudi

23 des 2013

pemerintahan

Sedikit Tentang Pemerintahan
            Oke brai, sekarang kita bicara sedikit tentang pemerintahan yang kebetulan bidang kuliah saya. Bagi temen2 yang baca ini, jangan dijadiin referensi ya, karena saya buat ini tanpa pakai referensi buku pastinya tetapi berdasarkan yang saya peroleh dari penjelasan dosen (prof. nyoman) di kelas, jadi mungkin/ bisa jadi banyak yang terlewat dari yang saya dengar.
Pertama-tama coba kita bicara sedikit tentang good governance atau dalam artian tata kelola pemerintahan yang baik. Banyak yang mendefinisikan tentang good governance, pengertian tata kelola pemerintahan yang baik disebutkan oleh Lembaga Administrasi Negara. Lebih jelasnya bahwa good governance mencakup tiga komponen dalam implementasinya. Tiga elemen tersebut kemudian lebih dekat dikenal dengan Iron Triangle, disini bukan berarti segitiga besi seperti pengertian secara etimologinya. Iron Triangle dalam good governance berarti tiga pilar utama pelaksana good governance yaitu, Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Kurang lebih bagannya seperti ini.







            Kalau diambil benang merahnya, good governance merupakan bagaimana kualitas pemerintah dalam mensinergikan potensi yang dimiliki oleh pemerintah itu sendiri dengan swasta dan masyarakat. Masyarakat disini disebut dengan society bukan community. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa society merupakan masyarakat madani yang berarti masyarakat yang sudah mengerti akan hak dan kewajibannya. Sedangkan community merupakan masyarakat secara umum yang belum mengerti tentang hak dan kewajibannya. Apabila ketiga komponen good governance dapat bersinergi dengan baik, maka tata kelola pemerintahan yang baik seperti yang diharapkan dalam 8 kriteria good governance akan dapat terwujud dan ujungnya akan terwujud suatu pembangunan yang berkelanjutan atau sering kita kenal dengan sustainable development.
            Selanjutnya coba kita berbicara tentang Pentagon Trap. Mendengar kata Pentagon, mungkin teman2 akan lebih akrab dengan system pertahanan Amerika Serikat. Namun jangan salah, Pentagon Trap  disini ada baiknya didefinisikan secara etimologi aja, yaitu jebakan sisi lima/ lima jebakan. Ini merupakan isu yang sedang enak dibicarakan. Jadi intinya Pentagon Trap merupakan sejumlah aturan global yang dibuat oleh Negara maju.
            Karena dibuat oleh Negara maju, jelas aturan ini jadi tidak memperhatikan keluhan atau bahkan menghambat pembangunan di Negara berkembang. Adapun kelima aturan tersebut sebagai berikut.
·         Good governance
·         Perhatian terhadap Alam
·         Demokrasi
·         Hak kekayaan intelektual
·         Hak Asasi Manusia/ Human Right
Sekilas mungkin sulit dipahami, saya pun begitu namun berkat pemahaman yang diberikan oleh Profesor saya, mungkin sedikit saya pahami. Oke, mari kita sedikit berbagi tentang isu ini, bukan sebagai provokator untuk gerakan separatis dari aturan ini, melainkan menengok tentang bagaimana cara berpolitik Negara-negara maju. Kaitannya dengan Pentagon Trap, Negara-negara berkembang ataupun Negara miskin diwajibkan untuk mengikuti aturan ini, jika tidak maka konsekuensinya adalah di embargo oleh Negara-negara maju.
Dari lima poin diatas, coba kita ambil terlebih dahulu tentang demokrasi. Demokrasi berarti kekuasaan berada ditangan rakyat, mungkin dapat berjalan dengan baik di Negara maju karena masyarakatnya sudah madani (definisi madani sudah kita bicarakan diatas). Namun di Negara berkembang, mayarakatnya cenderung belum mengerti akan hak dan kewajibannya oleh karena itu Demokrasi di Negara berkembang akan berjalan sesuai kualitas masyarakatnya yang belum siap dengan system ini. Negara berkembang akan selalu mengalami kekacauan dengan system ini, sebutlah Negara kita, Indonesia yang dimana-mana terjadi demo, ini akibat belum siapnya masyarakat menggunakan system ini. Jadi, Negara berkembang akan terus  berbicara bagaimana cara menertibkan masyarakatnya dan mengesampingkan pembangunan, akibatnya pembangunan Negara berkembang terhambat. Satu poin masalah.
Berikutnya kita ambil tentang kepedulian terhadap lingkungan. Rata-rata Negara berkembang kaya akan sumber daya alam, kaya dengan hutan sebagai paru-paru dunia. Sedangkan Negara maju, hutan mereka bahkan sudah habis dan sebagian besar daerahnya berupa area industry yang berkontribusi besar dalam pencemaran lingkungan. Dengan dalih menjaga keseimbangan alam, Negara maju melarang Negara berkembang untuk mengelola hutan mereka, akibatnya Negara berkembang tidak optimal dalam membangun negaranya. Coba kita berfikir begini, silahkan Negara berkembang mengelola hutan mereka tetapi dengan cara yang bijak, tebang pilih dan reboisasi. Mungkin dengan cara seperti itu kita akan sepakat bahwa alam tetap seimbang dan Negara berkembang dapat terus membangun negaranya mengikuti perkembngan global. Untuk hal kedua ini, ancamannya sama, yaitu embargo bagi Negara yang melanggar. Kenapa kita tidak bertanya, ko Negara maju baru mikirnya sekarang setelah mereka maju, kenapa ga difikir dulu waktu mereka juga mengelola alam mereka sampai habis seperti sekarang? Dua poin dua kejanggalan.
HAM atau Human Right, mungkin temen2 uda pada tahu bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki manusia dari lahir sebagai anugrah Tuhan YME. Berbicara tentang HAM jelas sangat banyak yang menjadi Hak Asasi seorang manusia. Katakanlah hak untuk berbicara atau kebebasan berpendapat. Hamper sama dengan demokrasi diatas, pemahaman masyarakat yang salah mengartikan tentang menjunjung tinggi HAM juga akan berpengaruh terhadap kelancaran Negara dalam memerintah rakyatnya. Dari ketidak pahaman seperti ini dapat menghambat pembangunan Negara berkembang. Tiga poin.
Dari tiga poin yang kita coba kaji diatas, mungkin kita sudah dapat membuka pikiran tentang peraturan global yang dibuat oleh Negara maju seperti yang kita bicarakan. Dalam hati sebenarnya saya juga mengakui tentang hak baik yang diinginkan dengan adanya peraturan itu, namun kalo kita coba open mind, ternyata aturan tersebut kurang bahkan tidak memperhatikan kondisi atau kesiapan Negara berkembang sebagai salah satu objek peraturan ini. Bagi Negara maju jelas menguntungkan namun bagi Negara berkembang, adakah dampak baiknya dan seimbangkah dengan dampak buruknya?
Oke, perlu kita sadari bahwa tulisan ini tidak provokatif, tetapi mengajak kita para generasi muda yang kedepan akan menjalankan Negara ini untuk membuka pikiran dan tidak begitu saja menerima berbagai aturan global Negara-negara maju. Mungkin mereka sangat mengandalkan kata embargo untuk menekan Negara berkembang, itu wajar karena Negara berkembang sangat tergantung kepada mereka. Tugas kita kedepan adalah bagaimana cara kita sebagai Indonesia, sebagai Negara yang sedang berkembang ini untuk bisa membebaskan diri dari kata itu, tentunya dengan cara mengelola potensi kita yang sangat luar biasa ini secara optimal dan mengaum kembali sebagai macan Asia bahkan macan Dunia. Mungkin kata-kata saya ini terlalu mengada-ada atau muluk-muluk menurut sebagian temen2, tapi jangan sekali-kali melupakan sejarah (jasmerah) bahwa kerajaan2 di Indonesia pernah mnguasai belahan dunia ini cukup luas, katakanlah Sriwijaya dengan Majapahit yang kekuasaannya sangat luar biasa.
Denikian sedikit informasi untuk kita saling berbagi dan berkomunikasi, semoga bermanfaat buat kita. Untuk pacar saya, I think I still love you and always miss you, haha
Yaudah deh, time to sleep, selamat malam semua, assalamualaikum Wr. Wb.

Adma Teguh Pambudi
30 Desember 2013


ibu

MAK/ IBU/ MAMAK/ UMI
                Kalo lagi nganggur gini bawaannya pengen nulis terus, sok produktif padahal ga penting :D. tapi semoga goresan di blog ini sedikit memberi manfaat bagi temen2 pembaca terlepas dari keindahan seninya.
Baik, kali ini mari kita ngobrol sedikit hal tentang Ibu. Ya, orang tua perempuan yang mengandung kita selama 9 bulan dengan kasih sayang yang tulus menanti kelahiran sang buah hatinya. Banyak orang-orang bijak berkata bahwa “kasih ibu itu sepanjang masa, tapi kasih anak sepanjang galah”. Kebayang kan jauh banget bedanya, kasih sayang anak itu ga ada apa-apanya dibanding kasih seorang ibu atau sebut saja Mama bagi sebagian temen2.
                Berbicara tentang sosok Ibu bagi saya selalu merupakan hal menarik yang paling saya sukai, entah karena alasan apa. Ibu saya sendiri sudah wafat sekitar 1 tahun yang lalu, karena sakit. Sebut saja kanker, suatu penyakit dimana sel darah putih menjadi predator bagi sel darah merah yang seharusnya dia lindungi. Ini bukan tentang bagaimana Ibu saya meninggal, tetapi tentang bagaimana kita dalam menghormati seorang Ibu, orang yang tanpa pamrih menyayangi kita.
                Saya sendiri bukan seorang yang patuh terhadap sosok orang tua perempuan. Selayaknya seorang anak yang kurang peka terhadap kasih sayang orang tua, dulu saya juga pernah bahkan mungkin sering menyakiti hati Ibu saya. Sedikit cerita, Ibu saya itu perempuan yang sangat tegar dan selalu ceria menghadapi tingkah 6 putra beliau yang tidak jarang berulah. Mungkin saya kurang beruntung karena ketika Ibu saya meninggalkan dunia ini, saya ga sempat melihat beliau untuk yang terakhir kali setelah 8 bulan berlalu. Waktu itu saya malah berada di Riau mengikuti proses pendidikan.
                Ga pernah terfikirkan kalau ternyata perjumpaan dengan beliau 8 bulan yang lalu merupakan perjumpaan yang terakhir sebelum akhirnya kita ga bisa ketemu lagi selamanya. Masih segar dalam ingatan saya ya, ketika ikut kegiatan ESQ, mentornya berkata
                “bayangkan ketika pulang rumah kita penuh dengan orang-orang dan ketika kita melihat ternyata ibu kita sudah terbujur kaku”
Mungkin saya lebih tidak beruntung daripada kata mentor tadi, bahkan saya tidak sempat melihat dan menghadiri pemakaman ibu saya. But it’s okay, hidup itu harus tetep move on  kan. Saya anggap itu sebuah goresan wana kehidupan yang melengkapi lukisan hidup saya. Toh semuanya berjalan dengan begitu saja walaupun terkadang terasa sedikit berbeda karena tidak ada lagi keceriaan seorang ibu dalam kehidupan kami.
                Belakangan saya baru sadar dan ngrasa ada yang kurang dalam hidup ini. Dulu saaya pikir akan mudah saja hidup tanpa arahan dan bimbingan seorang ibu, karena semua orang akan mengalaminya. Tapi ini sangat sulit, mungkin anda pernah melihat ayam yang kehilangan induknya ketika mereka masih membutuhkan? Ga jauh berbeda dengan manusia, saya pikir memang sesulit itu. Walaupun di usia yang dibilang udah dewasa ini, menentukan pilihan tanpa arahan seorang ibu masih tetap menjadi hal yang sulit.
                Oke, tulisan ini bukan mengajak temen2 terlibat dalam kesedihan yang saya rasakan karena pada dasarnya saya bukan orang yang peka yang selalu hanyut dalam kesedihan. Tapi tulisan ini sebagai gambaran sehingga temen2 tidak menyia-nyiakan apabila masih memiliki kedua orang tua. Sayangi mereka, gali apapun yang dapat dipelajari dari mereka sehingga suatu saat jika temen2 sudah berpisah dengan Bapak/Ibu, temen2 udah siap dan dapat menentukan berbagai pilihan dalam hidup ini. Ingat, bahwa kebersamaan kita denga orang tua tidaklah selamanya, kapanpun kita bisa berpisah, so don’t waste your time always love your parent.

Adma teguh pambudi
25 Desember 2013


mak jum dan gorengan

MAK JUM + GORENGAN ALUN-ALUN
(Kenikmatan Kuliner Sederhana Tiada Tara)
                Ya, mungkin itulah kiasan yang tepat menggambarkan tahu campur khas buatan seorang wanita yang akrab kami panggil “Mak Jum”. Ini merupakan salah satu destinasi wajib saya ketika cuti/ liburan kuliah tiba. Jajanan ini memang salah satu jajanan kaki lima yang hanya berjualan di malam hari, lokasinya berada di dekat Loco-Net di jalan Kyai Ilyas Lumajang.
Tempatnya sih sederhana layaknya pedagang kaki lima lainnya yang hanya berupa amben atau dipan dan tempat makannya di desain lesehan di depan salah satu toko Cina. But, don’t worry Guys,,, masalah kebersihan tetap menjadi prioritas utama Mak Jum. Do’i perhatian banget sama yang namanya kebersihan, jadi temen2 ga usah khawatir kalau ada niat mau makan disini. Alternative lain, tahu campurnya bisa dibungkus bagi yang mau nikmatin di rumah.
Bagi temen2 yang hobi wisata kuliner, ini ga boleh dilewatin. Pasalnya tahu campur mak Jum beda dengan tahu campur yang lain. Rasa aroma bawangnya yang bener-bener khas menjadi salah satu cirinya, bumbunya kental banget berasa banget deh. Harganyapun ga bikin dompet temen2 glembosi , kalo ga berubah Cuma Rp. 10.000,- enteng banget kan. Dengan deskripsi seperti diatas, tiap cuti kaya gini ane dan temen2 biasa kongkow disini, emang ga semewah tempat anak2 gaul jaman sekarang sih, haha tapi disini pas banget buat sekedar bernostalgia ditemani angina malam khas kota Pisang.
Selanjutnya masih seputar makanan lesehan kaki lima yang popular dikalangan masyarakat Lumajang, gorengan Alun-alun. Yaa, itu nama emang sebutan kami aja, habisnya warung ini ga punya nama yang secara hukum punya hak paten  sih. Oke sebut aja gorengan Alun-alun karena tempatnya di sekitaran Alun-alun kota Lumajang. Makanan yang dijual disini berupa goreng2an: Pisang goreng, Heci, tahu goreng, sama tahu berontak (tahu isi toge). Selain itu juga ada berbagai jenis minuman sachet atau kopi hitam asli.
Kalau bicara gorengan mungkin emang banyak banget yang jual di Lumajang ker, tapi gorengan disini bener2 enak. Mungkin dari komposisi bumbu rahasianya yang bikin beda dengan yang lain. Apalagi totolan petisnya, beh, mantap abis. Kalau lagi malas bobo cepet, biasanya ane sama temen2 ngabisin waktu disini sekedar ngemil makanan ringan (mak jum tadi makanan berat). Ngobrol2 ringan ditemani gorengan + sambal petis ditambah lagi dengan minyak astiri dari cabe rawit yang bikin kulit kepala semriwing kenikmatan. Bagi temen2 yang pengen makanan berat, tenang disekitar gorengan ini juga ada nongkrong berbagai jenis makanan lain, seperti  nasi kucing dll. Cocoklah buat dompet tanggal tua.
 Nah bagi temen2 yang ada niatan buat jalan2 ke kota Pisang Lumajang dan sempat nginap, jangan lewatin jajanan Mak Jum & Gorengan Alun-alun. Bukan makanan khas Lumajang memang, tapi cuma ada di suasana khas Kota Pisang. Lumajang.
Adma Teguh Pambudi
25 Desember 2013


Jumat, 13 Desember 2013

Danau Gunung Tujuh

SEVEN MOUNT LAKE (DANAU GUNUNG TUJUH)
Pesona memukau danau di atas awan




Danau di atas awan, mungkin tidak berlebihan untuk menggambarkan megahnya 'Danau Gunung Tujuh' yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. danau ini terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tempat Gunung Kerinci bersemayam. Gunung ini merupakan puncak tertinggi di pulau Sumatera. Pada kesempatan cuti natal dan tahun baru tahun 2012, aku mencoba berkunjung ke Kabupaten Kerinci sekedar ingin menyaksikan kemegahan gunung kerinci yang terkenal dengan berbagai fenomena mistisnya. Gunung ini mempunyai ketinggian  3.805 mdpl. Namun pada kunjungan kali ini kami tidak sempat menaklukkan gunung ini. Hal ini dikarenakan kami daatang pada musim hujan, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pendakian. Alternatifnya kami melakukan perjalanan ke Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara dan terletak tidak jauh dari Lereng gunung Kerinci.




Perjalanan kami dimulai dari kediaman Yofi Dinata, salah seorang rekan yang berasal dari kerinci (walaupun dianya ga ikut). Perjalanan kami sekitar 1,5 jam menuju posko pendakian Danau. sebelum sampai di lereng danau, ada tempat wisata lain berupa air terjun yang lumayan tinggi. sungguh luar biasa pemandangan dan panorama alam Kabupaten Kerinci. Sampai di posko pendakian danau, dilanjutkan berjalan kaki ke atas. Selama perjalanan bisa dinikmati keasrian hutan di lereng gunung yang mengapit danau ini. Di lereng bawah masih bisa ditemui perkebunan warga, terutama kebun kentang (daerah ini terkenal dengan dodol kentangnya) perjalanan ke atas sekitar 3 jam lebih sedikitlah (lupa). Pendakian danau ini melewati hutan hujan tropis yang masih alami, penuh dengan pohon besar. Karena musim hujan, perjalanan kami ditemani rintik gerimis yang membuat jalan pendakian licin. Setelah sekitar 3 jam kami sampai di atas, ternyata perjalanan belum berakhir, kita harus turun sekitar 30 menit untuk mencapai bibir danau.

Danau gunung Tujuh memang benar-benar indah, dengan air yang sangat jernih hingga dasar danau terlihat sangat jernih dengan batu-batuan dan pohon berusia ratusan tahun di dasar danau. Sayangnya dengan perlengkapan seadanya, kita tidak bisa bermalam di danau ini, padahal esok pagi pasti dapat kita temui Sun Rise di sela-sela tujuh gunung yang mengitari danau ini. Gunung tertinggi adalah gunung gajah, terletak di seberang jalan menuju danau, dan 6 lainnya terpaksa kami abaikan namanya, hehe. Danau ini meruakan tempat favorit untuk camping namun karena terbatasnya tempat jasi lebih baik untuk datang lebih awal disaat musim mendaki. 

Air danau ini sangat jernih karena berasal dari mata air pegunungan. Turun ke bawah membentuk air terjun yang bergemuruh yang sangat besar. Kami sempat mandi, sekedar merasakan dinginnya air danau yang menusuk tulang. Selesai menikmati keindahan danau di atas awan ini, dilanjutkan dengan perjalanan pulang di tengah gerimis yang kian lebat. Untuk pulang kita harus kembali naik sekitar 45 menit menuju top dari gunung yang mengitari danau ini. Kemudian dilanjutkan dengan turun di rute awal saat pendakian. Semakin lebat hujan yang turun, jalanan semakin licin hingga terpaksa berjalan tanpa alas kaki untuk menghindari terpeleset saat turun. perjalanan turun sekitar 1 jam, mungkin bisa lebih cepat jika menggunakan sepatu. 

Perjalanan ke Danau Gunung Tujuh lumayan mengobati gagalnya pendakian ke Gunung Kerinci. Indahnya danau di atas awan memang bukan sekedar cerita dongeng, tapi benar-benar ada dan salah satunya adalah pesona danau gunung tujuh. Bukan ini aja, masih ada hamparan kebun teh luas yang tekenal dengan nama Kayu Aro yang meupakan salah satu kebun teh terluas di Indonesia. Ada air terjun, pemandian air panas, kolam air panas, dan banyak lagi yang belum sempat terkunjungi. Namun jika ada kesempatan berkunjung ke Kerinci lagi, Gunung Kerinci adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
                                                   
                                           "Kerinci, tunggu aku 3.805 mdpl"