BAB
II
METODE
MAGANG
2.2
Metode
Pengumpulan Data Kegiatan Magang
Parsons mengungkapkan
bahwa “Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara
sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap
masalah-masalah yang dapat dipecahkan”[4].
Selanjutnya
dalam pengertian lain disebutkan bahwa:
Penelitian dilakukan berangkat
dari masalah. Sedangkan masalah itu merupakan gap atau “kesenjangan” dari apa
yang seharusnya dengan apa yang terjadi, kesenjangan antara rencana dan
pelaksanaan, kesenjangan antara teori dan praktik, dan kesenjangan antara
aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang, tempat dan waktu
tertentu[5].
Dalam
melakukan penelitian terhadap suatu masalah diperlukan suatu desain penelitian
dan metode ilmiah yang sistematis dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku
sehingga diperoleh suatu hasil dari penelitian tersebut.
Setiap
penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian
ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang
betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti
data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti
memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Sugiyono
(2012:2) berpendapat bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah
disini berarti kegiatan penelitian tersebut dilandasi oleh metode keilmuan,
yaitu rasional, epiris dan sistematis.
Dalam
penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagaimana diungkapkan oleh
Sugiyono (2012:9) :
Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
Sedangkan
yang dimaksud dengan desain penelitian yaitu “Desain dari penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”[6].
Pada
penyusunan laporan akhir ini, metode yang digunakan adalah metode eksploratif
menggambarkan aspek-aspek yang berkaitan dengan fokus yang diamati dan dikaji
dengan pendekatan induktif. Sesuai dengan peraturan Rektor Institut
Pemerintahan Dalam Negeri Lampiran Ia No. 05 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penulisan dan Mekanisme Ujian Laporan akhir serta Skripsi Institut Pemerintahan
Dalam Negeri Tahun Akedemik 2013/2014.
Ari Kunto (2006.27) mengungkapkan bahwa “ditinjau dari
tujuan metode Eksploratif digunakan untuk menggali
secara luas tentang sebab akibat atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya
sesuatu”.
Sedangkan pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan induktif:
Analisis induktif digunkan karena beberapa alasan, pertama,
proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagaimana
terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan
peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat
dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar
secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan
tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis
induktif dapat lebih menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis induktif dapat memeperhitungkan
nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik[7].
Setiap
kegiatan penelitian memerlukan suatu data. Arikunto (2006:129) mengemukakan
bahwa: “suatu data adalah subjek dimana data diperoleh”. Oleh karena itu sumber
data diperoleh melalui:
1) Person
Sumber data yang memberikan data-data
berupa jawaban lisan sebagai jawaban dari wawancara yang dilakukan oleh
peneliti.
2) Place
Sumber data yang menyajikan
tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Dalam hal ini penulis menggunakan perkebunan kelompok PRIMATANI dan kantor Kecamatan
Pasrujambe sebagai tempat memperoleh data.
3) Paper
Sumber data yang menyajikan data-data
berupa huruf-huruf, angka-angka, gambar-gambar, atau simbol-simbol. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan paper berupa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe.
Data
yang diperoleh dari sumber data seperti yang telah dijelaskan di atas,
diklasifikasikan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan data asekunder
merupakan data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Teknik
dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview
(wawancara), quesioner (kuisioner),
dokumentasi, dan triangulasi[8].
Untuk
memudahkan pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut.
1)
Pengamatan
(observasi)
Marshall mengungkapkan bahwa “through observation, the researcher learn
about behavior and the meaning attached to those behavior”[9].
Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari
perilaku tersebut.
Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan bentuk observasi terus terang atau tersamar yaitu dalam
melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa
sedang melakukan penelitian. Menurut Spradley bahwa obyek yang diamati dalam
penelitian kualitatif dinamakan situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen
yaitu place (place), actor (pelaku), and activity (aktivitas). Sehingga obyek yang diamati dalam
penelitian ini adalah[10]:
a. Kecamatan
Pasrujambe yang merupakan tempat pelaksanaan program PRIMATANI
b. Kelompok
PRIMATANI sebagai pelaksana program PRIMATANI
c. Kegiatan
yang dilakukan kelompok PRIMATANI sebagai komponen activity
2)
Wawancara
(interview)
Nazir (2011:193) mendefinisikan
Wawancara adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab
dengan bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan
wawancara.
Esterberg mengemukakan beberapa
macam wawancara, yaitu[11]:
a. Terstruktur
yaitu membuat secara tepat dan terinci semua pernyataan dan urutan penyampaian
pertanyaan
b. Semi
terstruktur yaitu gabungan pertanyaan yang sudah ditentukan dengan
pertanyaan bebas
c. Tidak
terstruktur yaitu berisi garis besar
pertanyaan yang akan diajukan. Ada kebebasan bagi pewawancara maupun responden
Alat-alat yang digunakan dalam wawancara
ini adalah berupa buku catatan, tape
recorder, dan kemera. Adapun informan yang akan diwawancarai dalam
pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel
2.1
Data
Jumlah Informan
No.
|
Jabatan
|
Jumlah
|
1.
|
Kepala BPTP Kabupaten
Lumajang
|
1
|
2.
|
Camat Pasrujambe
|
1
|
3.
|
UPT Pertanian Kecamatan
Pasrujambe
|
1
|
4.
|
Ketua Kelompok PRIMATANI
|
2
|
Jumlah
|
5
|
Sumber: Olahan sendiri
3)
Dokumentasi
Menurut
Arikunto (2010:274) metode Dokumentasi yaitu:
Mencari data mengenai
hal – hal atau variable yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini tidak begitu sulit, dalam arti
apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode
dokumentasi yang diamati adalah benda
mati.
Dokumen yang ditelaah akan dilihat dari
kantor kecamatan Pasrujambe dan lahan pertanian kelompok PRIMATANI Kabupaten
Lumajang.
4)
Triangulasi
Dalam
pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,
maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data asekaligus menguji kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengnumpulan data dan berbagai sember data[12].
Peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi untuk memeperoleh data yang
lebih konsisrten, tuntas, dan pasti.
2.2
Teknik
Analisa Data
Menurut Nazir dalam bukunya yang berjudul metode penelitian (2009:346)
mendefinisikan bahwa “analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam
metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecehkan masalah penelitian”. Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Kegiatan dalam
menganalisis data dilakukan setelah data dikumpulkan dari seluruh sumber data.
Data mentah tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan variabel maupun jenis
responden. Semua masalah harus dicari
sebab-sebab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis.
Fakta-fakta yang mendukung tidak dibiarkan mentah saja, tapi dianalisa secara
cermat.
Menuru Miles and Huberman menjelaskan bahwa adapun langkah-langkah
dalam menganalisis data ada tiga langkah, yaitu data reduction, data display,
dan conclusion drawing/ verificataion[13].
1) Data Reduction
(Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan yang jumlahnya cukup
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Lamanya
penelitian berpengaruh terhadap banyaknya jumlah data. Dengan mereduksi data
maka akan didapat gambaran yang lebih jelas dan mempermudah dalam pengumpulan
data laporan.
2) Data Display
(Penyajian Data)
Dalam penyajian data adalah dapat diperoleh dalam
bentuk table sebagai gambaran secara menyeluruh dan dapat terorganisasikan yang
tersusun dalam pola hubungan, sehingga mempermudah dalam memahami data dan
menarik kesimpulan.
3) Conclusing Drawing
(Verivication)
Data yang diperoleh kemudian ditarik kesimpulan dengan
menghubungkan dan membandingkan antara teori yang didapat dengan permasalahan
yang ada, namun permasalahan dimungkinkan akan terus berkembang sejalan dengan
penelitian yang dilakukan. Oleh Karena itu kesimpulan terus diverivikasi
sepanjang dilakukannya penelitian.
2.3 Tempat dan Waktu Kegiatan Magang
2.3.1
Tempat
Magang
Tempat
yang dijadikan penulis dalam melakukan penyusunan laporan akhir sekaligus
magang adalah kecamatan pasrujambe Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.
2.3.2
Waktu Magang
Sesuai
dengan Kalender Akademik IPDN Tahun Ajaran 2013/2014 kegiatan magang ini
dilakukan selama kurang lebih 30 hari mulai dari tanggal 3 Februari 2014 sampai dengan 3 Maret
2014. Dengan rincian
sebagaimana tabel dibawah ini :