EVALUASI
KEBIJAKAN PROGRAM PRIMATANI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
USULAN PENELITIAN
Diajukan
guna memenuhi salah satu syarat
untuk
menyelesaikan pendidikan Sarjana Sain Terapan Pemerintahan
pada
Institut Pemrintahan Dalam Negeri
Oleh
ADMA
TEGUH PAMBUDI
NPP.
21. 0654
Program
Studi : Pembangunan dan Pemberdayaan
INSTITUT
PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Jatinangor,
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan Negara agraris yang mempunyai potensi sumber daya alam, terutama dari
hasil pertanian. Beberapa produk pertanian Indonesia dari sub sektor perkebunan
berhasil mencapai pasar internasional. Pisang dan Kopi merupakan salah satu
produk pertanian Indonesia yang sangat digemari oleh masyarakat internasional.
Kegiatan
pertanian dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari metode tradisional
hingga metode modern oleh berbagai golongan petani di Indonesia. Tidak semua
metode berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang berlimpah bagi petani.
Oleh sebab itu perlu adanya perhatian pemerintah dalam pemberdayaan
kelompok-kelompok tani yang berpotensi memberikan nilai tambah dalam
peningkatan produktivitas pertanian, sehingga Indonesia mampu bersaing dalam
kancah internasional.
Melihat
fenomena seperti ini, maka di Kabupaten Lumajang telah dilaksanakan program PRIMATANI
yang di prakarsai oleh BPTP yang berakhir pada tahun 2011. Dari beberapa kecamatan
yang ada di Kabupaten Lumajang, Kecamatan Pasrujambe merupakan salah satu
kecamatan yang menjadi tempat pelaksanaan program ini. Hal ini dikarenakan
Kecamatan Pasrujambe secara geografis merupakan tempat yang subur dan mempunyai
iklim yang pas untuk daerah pertanian. Jenis pertanian yang dilakoni oleh
program PRIMATANI adalah pengintegrasian tanaman Pisang, Kopi, dan hewan ternak
Kambing PE.
Tanaman
pisang juga merupakan komoditas yang sangat penting bagi petani kopi di kawasan
PRIMATANI Lumajang karena merupakan sumber pendapatan keluarga yang bersifat
mingguan maupun bulanan. Hasil panen pisang
bagi petani dapat mendukung terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 40%, sedangkan
jenis pisang yang di budidayakan adalah jenis pisang Agung Semeru dan Pisang
Mas Kirana.
Pengintegrasian Pisang, Kopi, dan Kambing PE merupakan
suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani secara
intens dan berkelanjutan, dalam hal ini pemerintah bertindak sebagai pendamping
dan petani sebagai pelaksana (metode PRA).
Kualitas
pemerintah sebagai tenaga pendamping menentukan tingkat keberhasilan program PRIMATANI.
Jadi pemerintah dituntut memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan petani
untuk mencapai tujuan program. Pemerintah tidak hanya memberikan bimbingan dan
materi praktis kepada para petani, tetapi juga harus pandai memilih metode yang
akan digunakan dalam meningkatkan kemampuan petani sehingga materi dapat
dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
Dari segi
petani sebagai pelaksana, petani dibentuk dalam kelompok-kelompok tani untuk
memudahkan dalam melakukan penyuluhan dan penyampaian informasi yang
dibutuhkan. Berdasarkan survei, jumlah kelompok tani yang berhasil dibentuk
berjumlah 11 kelompok tani. Pada awal pelaksanaan program, sebagian besar
petani di Kecamatan Pasrujambe menjadi anggota kelompok tani, hal ini
dikarenakan program PRIMATANI mempunyai tujuan yang terarah mengenai
peningkatan hasil pertanian. Para petani juga terlihat antusias dalam mengikuti
kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh UPT pertanian Kecamatan Pasrujambe.
Prasarana
dan sarana yang tersedia di Kecamatan Pasrujambe pada umumnya dapat dikatakan
telah tersedia karena dapat diperoleh di pusat kota. Namun untuk infrastruktur
berupa jalan raya banyak mengalami kerusakan sehingga menghambat akses
pemasaran produk. Akan tetapi hal ini tidak berdampak terlalu signifikan
terhadap pelaksanaan program.
Dalam
pelaksanaan program terdapat beberapa kendala atau permasalahan seperti minimnya infrastruktur seperti rusaknya akses
jalan menuju lokasi pertanian, hujan abu sehingga mengganggu
pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan, letak masing-masing kelompok tani sangat berjauhan
sehingga menyulitkan proses penyuluhan, dan permasalahan petani yang masih
terikat pada sistem ijon.
Selama ini belum pernah dilakukan evaluasi secara sistematis terhadap
pelaksanaan program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe. Dengan adanya evaluasi,
diharapkan dapat diketahui bagaimana pelaksanaan program PRIMATANI. Kegiatan
evaluasi mencakup dari segi konteks, input, proses, dan produk atau output.
Dari segi context hal yang perlu
dievaluasi meliputi perencanaan materi. Dari segi input, yang dievaluasi meliputi latar belakang pelaksana, minat
petani dalam mengikuti program PRIMATANI serta sarana dan prasarana yang tersedia
sebagai pendukung program. Dari segi process
yang perlu dievaluasi yaitu pelaksanaan program PRIMATANI yang meliputi media
dan metode dalam pemberdayaan kelompok tani. Sedangkan dari segi product yang perlu dievaluasi meliputi
peningkatan produktivitas tani.
Evaluasi atau penilaian adalah penentuan tujuan suatu program. Dengan
evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan program PRIMATANI
di Kecamatan Pasrujambe dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
petani.
Berdasarkan kondisi tersebut penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “EVALUASI PROGRAM PRIMATANI
DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN
LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR”.
1.2
Permasalahan
1.2.1
Identifikasi Masalah di
Lokasi Magang
Berdasarkan
latar belakang dapat diidentifikasikan masalah atau hambatan yang paling utama pada awal sejak dilaksanakan Program PRIMATANI
di Pasrujambe Lumajang adalah sebagai berikut:
1)
Program PRIMATANI secara nyata telah memberi dampak yang
positif dalam pengembangan kelompok tani, namun hanya beberapa kelompok tani
yang bertahan dengan pola yang sudah dikembangkan.
2)
Meskipun secara sistem sudah mendapat pembinaan tetapi petani masih terikat pada sistem
ijon sehingga nilai penjualan pisang rendah.
3)
Masalah penanganan
pasca panen yang masih
kurang baik.
4)
Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk melihat
bagaimana gambaran pelaksanaan program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe, baik
mencakup context, input, process, dan
product.
1.2.2
Pembatasan Masalah
Atas dasar identifikasi masalah
tersebut dan dengan keterbatasa peneliti, maka penelitian ini pada evaluasi
pelaksanaan program PRIMATANI yang meliputi : a). Evaluasi konteks yang meliputi perencanaan materi; b).
Evaluasi input yang meliputi latar belakang pelaksana, minat petani dalam
mengikuti program PRIMATANI serta sarana dan prasarana yang tersedia sebagai
pendukung program; c). Evaluasi proses yaitu pelaksanaan program PRIMATANI yang
meliputi media dan metode dalam pemberdayaan kelompok tani; dan d). Evaluasi
produk yang meliputi peningkatan produktivitas tani.
1.2.3
Rumusan Masalah
Dengan
pembatasan masalah diatas, maka penulis menggunakan rumusan masalah sebagai
berikut:
1)
Bagaimana
pelaksanaan program PRIMATANI Pasrujambe Kabupaten Lumajang?
2)
Apa
saja faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan Program PRIMATANI
di Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang?
3)
Bagaimana hasil pelaksanaan program PRIMATANI?
1.3
Maksud dan Tujuan Magang
1.3.1
Maksud Magang
Berdasarkan dari latar belakang dan
permasalahan yang telah diuraikan diatas, maksud dari pengamatan ini adalah
untuk menjelaskan bagaimana jalan dan proses pelaksanaan Program PRIMATANI di
Kabupaten Lumajang.
1.3.2
Tujuan Magang
Berdasarkan
perumusan masalah diatas, maka tujuan dari pengamatan ini adalah:
1)
Untuk
mengetahui dan menggambarkan pelaksanaan program PRIMATANI dan apakah program
bersangkutan sesuai dengan SOP yang berlaku.
2)
Untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kebijakan program PRIMATANI
di Kabupaten Lumajang.
3)
Untuk
mengetahui peran pemerintah dalam pelaksanaan program PRIMATANI di Kabupaten
Lumajang.
4)
Untuk
mengetahui progress atau perkembangan hasil program PRIMATANI setelah mendapat
pembinaan dari pemerintah Kabupaten Lumajang.
1.4
Kegunaan Magang
1.4.1
Kegunaan Praktis untuk
Lokasi Magang
Adapun
kegunaan praktis dari pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1)
Merupakan
wadah berlatih dan pembelajaran bagi penulis untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan berdasarkan perbandingan teori yang didapat selama pendidikan
berlangsung dengan kenyataan yang terjadi di lapangan kerja ketika melaksanakan
magang di daerah.
2)
Bagi
satuan kerja perangkat daerah yang membidangi pengamatan ini dapat membantu
memberikan aspirasi dalam mengupayakan pemberdayaan kelompok tani serta dapat
secara optimal mengelola potensi yang ada untuk meningkatkan produktivitas
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara ekonomi.
1.4.2
Kegunaan Praktis untuk
Lembaga
1)
Dapat
dijadikan bahan referensi untuk menambah pengetahuan bagi satuan Praja.
2)
Dapat
memberikan gambaran tentang pelaksanaan program PRIMATANI sehingga dapat diambil
kebijakan yang tepat untuk pengembangan program di masa yang akan datang.
3)
Membantu
lembaga untuk menangani permasalahan seperti ini untuk daerah yang mengalami
permasalahan yang serupa.
1.5
Definisi Konsep Obyek yang
Diamati dan Dikaji
Pada penelitian ini menitik beratkan
pada evaluasi terhadap kebijakan program PRIMATANI yang telah berjalan guna
perbaikan dan pengembangan program. Oleh sebab itu, variable yang diungkapkan
dalam penelitian ini adalah tentang evaluasi program, masyarakat, dan
kesejahteraan social karena adanya program ini pada dasarnya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat setempat.
1.5.1
Pengertian
Evaluasi
Pengertian mengenai evaluasi
seperti yang diungkapkan oleh Cronbach dalam Farida Yusuf (2008:3) yaitu
“menyediakan informasi untuk pembuat keputusan”. Diharapkan dengan adanya
evaluasi ini, maka pemerintah sebagai pengambil keputusan dapat menentukan
langkah selanjutnya mengenai program ini. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan program serta kendala dan upaya yang dilakukan.
1.5.2
Pengertian PRIMATANI
Pengertian
kelompok menurut
Homans (1950) “Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang
lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga
tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung”.
Sedangkan
nama Tani berasal
dari Jawa (Indonesia), dengan huruf awal T dan terdiri atas 4 huruf. Kata
Tani memiliki pengertian, definisi, maksud atau makna kehidupannya bercocok
tanam, bisa digunakan untuk nama bayi (nama anak), nama perusahaan, nama merek
produk, nama tempat, dan lain sebagainya.
Dari
pengertian tersebut diatas kemudian Mardikanto (1993) mungemukakan
pengertian kelompok tani adalah:
Sekumpulan orang-orang tani atau
petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupum petani-taruna yang
terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan
kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin oleh seorang
kontaktani.
Sedangkan menurut Departemen Pertanian
(2007), kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk
atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi,
sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan anggota/petani
dalam mengembangkan usahanya.
PRIMATANI merupakan program rintisan
pemasyarakatan inovasi
teknologi pertanian untuk memasyarakatkan inovasi hasil penelitian dan
pengembangan pertanian kepada masyarakat dalam bentuk laboratorium agribisnis
di lokasi yang mudah dilihat dan dikenal masyarakat petani.
1.5.3
Pengertian
Kesejahteraan
Undang-undang RI nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dalam
pasal satu (1) menyebutkan Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya.
Peran utama kelompok PRIMATANI pada
dasarnya dikonsepkan untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas
pertanian sehingga tercapai kondisi masyarakat yang sejahtera.
1.5.4
Kesimpulan
Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian
dari evaluasi kebijakan program PRIMATANI yaitu adalah suatu kegiatan
penggalian informasi tentang pelaksanaan dan hasil dari program PRIMATANI yang
berada di kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar