Selasa, 28 Januari 2014

BAB I UP EVALUASI PRIMATANI



EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PRIMATANI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

USULAN PENELITIAN

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Sain Terapan Pemerintahan
pada Institut Pemrintahan Dalam Negeri

Oleh
ADMA TEGUH PAMBUDI
NPP. 21. 0654
Program Studi : Pembangunan dan Pemberdayaan


INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
 Jatinangor, 2014

BAB I
                                           PENDAHULUAN                                          
1.1            Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris yang mempunyai potensi sumber daya alam, terutama dari hasil pertanian. Beberapa produk pertanian Indonesia dari sub sektor perkebunan berhasil mencapai pasar internasional. Pisang dan Kopi merupakan salah satu produk pertanian Indonesia yang sangat digemari oleh masyarakat internasional.
Kegiatan pertanian dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari metode tradisional hingga metode modern oleh berbagai golongan petani di Indonesia. Tidak semua metode berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang berlimpah bagi petani. Oleh sebab itu perlu adanya perhatian pemerintah dalam pemberdayaan kelompok-kelompok tani yang berpotensi memberikan nilai tambah dalam peningkatan produktivitas pertanian, sehingga Indonesia mampu bersaing dalam kancah internasional.
Melihat fenomena seperti ini, maka di Kabupaten Lumajang telah dilaksanakan program PRIMATANI yang di prakarsai oleh BPTP yang berakhir pada tahun 2011. Dari beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang, Kecamatan Pasrujambe merupakan salah satu kecamatan yang menjadi tempat pelaksanaan program ini. Hal ini dikarenakan Kecamatan Pasrujambe secara geografis merupakan tempat yang subur dan mempunyai iklim yang pas untuk daerah pertanian. Jenis pertanian yang dilakoni oleh program PRIMATANI adalah pengintegrasian tanaman Pisang, Kopi, dan hewan ternak Kambing PE.
Tanaman pisang juga merupakan komoditas yang sangat penting bagi petani kopi di kawasan PRIMATANI Lumajang karena merupakan sumber pendapatan keluarga yang bersifat mingguan maupun bulanan. Hasil panen pisang bagi petani dapat mendukung terhadap pendapatan rumah tangga sebesar 40%, sedangkan jenis pisang yang di budidayakan adalah jenis pisang Agung Semeru dan Pisang Mas Kirana.
 Pengintegrasian Pisang, Kopi, dan Kambing PE merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani secara intens dan berkelanjutan, dalam hal ini pemerintah bertindak sebagai pendamping dan petani sebagai pelaksana (metode PRA).
Kualitas pemerintah sebagai tenaga pendamping menentukan tingkat keberhasilan program PRIMATANI. Jadi pemerintah dituntut memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan petani untuk mencapai tujuan program. Pemerintah tidak hanya memberikan bimbingan dan materi praktis kepada para petani, tetapi juga harus pandai memilih metode yang akan digunakan dalam meningkatkan kemampuan petani sehingga materi dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
Dari segi petani sebagai pelaksana, petani dibentuk dalam kelompok-kelompok tani untuk memudahkan dalam melakukan penyuluhan dan penyampaian informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan survei, jumlah kelompok tani yang berhasil dibentuk berjumlah 11 kelompok tani. Pada awal pelaksanaan program, sebagian besar petani di Kecamatan Pasrujambe menjadi anggota kelompok tani, hal ini dikarenakan program PRIMATANI mempunyai tujuan yang terarah mengenai peningkatan hasil pertanian. Para petani juga terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh UPT pertanian Kecamatan Pasrujambe.
Prasarana dan sarana yang tersedia di Kecamatan Pasrujambe pada umumnya dapat dikatakan telah tersedia karena dapat diperoleh di pusat kota. Namun untuk infrastruktur berupa jalan raya banyak mengalami kerusakan sehingga menghambat akses pemasaran produk. Akan tetapi hal ini tidak berdampak terlalu signifikan terhadap pelaksanaan program.
Dalam pelaksanaan program terdapat beberapa kendala atau permasalahan seperti minimnya infrastruktur seperti rusaknya akses jalan menuju lokasi pertanian, hujan abu sehingga mengganggu pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan, letak masing-masing kelompok tani sangat berjauhan sehingga menyulitkan proses penyuluhan, dan permasalahan petani yang masih terikat pada sistem ijon.
Selama ini belum pernah dilakukan evaluasi secara sistematis terhadap pelaksanaan program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe. Dengan adanya evaluasi, diharapkan dapat diketahui bagaimana pelaksanaan program PRIMATANI. Kegiatan evaluasi mencakup dari segi konteks, input, proses, dan produk atau output. Dari segi context hal yang perlu dievaluasi meliputi perencanaan materi. Dari segi input, yang dievaluasi meliputi latar belakang pelaksana, minat petani dalam mengikuti program PRIMATANI serta sarana dan prasarana yang tersedia sebagai pendukung program. Dari segi process yang perlu dievaluasi yaitu pelaksanaan program PRIMATANI yang meliputi media dan metode dalam pemberdayaan kelompok tani. Sedangkan dari segi product yang perlu dievaluasi meliputi peningkatan produktivitas tani.
Evaluasi atau penilaian adalah penentuan tujuan suatu program. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Berdasarkan kondisi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “EVALUASI PROGRAM PRIMATANI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR”.
1.2            Permasalahan
1.2.1        Identifikasi Masalah di Lokasi Magang
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasikan masalah atau hambatan yang paling utama pada awal sejak dilaksanakan Program PRIMATANI di Pasrujambe Lumajang adalah sebagai berikut:
1)    Program PRIMATANI secara nyata telah memberi dampak yang positif dalam pengembangan kelompok tani, namun hanya beberapa kelompok tani yang bertahan dengan pola yang sudah dikembangkan.
2)    Meskipun secara sistem sudah mendapat pembinaan tetapi petani masih terikat pada sistem ijon sehingga nilai penjualan pisang rendah.
3)    Masalah penanganan pasca panen yang masih kurang baik.
4)    Ada beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk melihat bagaimana gambaran pelaksanaan program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe, baik mencakup context, input, process, dan product.
1.2.2        Pembatasan Masalah
Atas dasar identifikasi masalah tersebut dan dengan keterbatasa peneliti, maka penelitian ini pada evaluasi pelaksanaan program PRIMATANI yang meliputi : a). Evaluasi konteks yang meliputi perencanaan materi; b). Evaluasi input yang meliputi latar belakang pelaksana, minat petani dalam mengikuti program PRIMATANI serta sarana dan prasarana yang tersedia sebagai pendukung program; c). Evaluasi proses yaitu pelaksanaan program PRIMATANI yang meliputi media dan metode dalam pemberdayaan kelompok tani; dan d). Evaluasi produk yang meliputi peningkatan produktivitas tani.
1.2.3        Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah diatas, maka penulis menggunakan rumusan masalah sebagai berikut:
1)    Bagaimana pelaksanaan program PRIMATANI Pasrujambe Kabupaten Lumajang?
2)    Apa saja faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelaksanaan Program PRIMATANI di Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang?
3)    Bagaimana hasil pelaksanaan program PRIMATANI?
1.3            Maksud dan Tujuan Magang
1.3.1        Maksud Magang
Berdasarkan dari latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maksud dari pengamatan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana jalan dan proses pelaksanaan Program PRIMATANI di Kabupaten Lumajang.
1.3.2        Tujuan Magang
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari pengamatan ini adalah:
1)    Untuk mengetahui dan menggambarkan pelaksanaan program PRIMATANI dan apakah program bersangkutan sesuai dengan SOP yang berlaku.
2)    Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kebijakan program PRIMATANI di Kabupaten Lumajang.
3)    Untuk mengetahui peran pemerintah dalam pelaksanaan program PRIMATANI di Kabupaten Lumajang.
4)    Untuk mengetahui progress atau perkembangan hasil program PRIMATANI setelah mendapat pembinaan dari pemerintah Kabupaten Lumajang.
1.4            Kegunaan Magang
1.4.1        Kegunaan Praktis untuk Lokasi Magang
Adapun kegunaan praktis dari pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1)    Merupakan wadah berlatih dan pembelajaran bagi penulis untuk memperluas wawasan dan pengetahuan berdasarkan perbandingan teori yang didapat selama pendidikan berlangsung dengan kenyataan yang terjadi di lapangan kerja ketika melaksanakan magang di daerah.
2)    Bagi satuan kerja perangkat daerah yang membidangi pengamatan ini dapat membantu memberikan aspirasi dalam mengupayakan pemberdayaan kelompok tani serta dapat secara optimal mengelola potensi yang ada untuk meningkatkan produktivitas untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara ekonomi.
1.4.2        Kegunaan Praktis untuk Lembaga
1)    Dapat dijadikan bahan referensi untuk menambah pengetahuan bagi satuan Praja.
2)    Dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan program PRIMATANI sehingga dapat diambil kebijakan yang tepat untuk pengembangan program di masa yang akan datang.
3)    Membantu lembaga untuk menangani permasalahan seperti ini untuk daerah yang mengalami permasalahan yang serupa.
1.5            Definisi Konsep Obyek yang Diamati dan Dikaji
Pada penelitian ini menitik beratkan pada evaluasi terhadap kebijakan program PRIMATANI yang telah berjalan guna perbaikan dan pengembangan program. Oleh sebab itu, variable yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah tentang evaluasi program, masyarakat, dan kesejahteraan social karena adanya program ini pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat setempat.
1.5.1        Pengertian Evaluasi
Pengertian mengenai evaluasi seperti yang diungkapkan oleh Cronbach dalam Farida Yusuf (2008:3) yaitu “menyediakan informasi untuk pembuat keputusan”. Diharapkan dengan adanya evaluasi ini, maka pemerintah sebagai pengambil keputusan dapat menentukan langkah selanjutnya mengenai program ini. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program serta kendala dan upaya yang dilakukan.
1.5.2        Pengertian PRIMATANI
Pengertian kelompok menurut Homans (1950) “Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung”.
Sedangkan nama Tani berasal dari Jawa (Indonesia), dengan huruf awal T dan terdiri atas 4 huruf.  Kata Tani memiliki pengertian, definisi, maksud atau makna kehidupannya bercocok tanam, bisa digunakan untuk nama bayi (nama anak), nama perusahaan, nama merek produk, nama tempat, dan lain sebagainya.
Dari pengertian tersebut diatas kemudian Mardikanto (1993) mungemukakan pengertian kelompok tani adalah:
Sekumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupum petani-taruna yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin oleh seorang kontaktani.
Sedangkan menurut Departemen Pertanian (2007), kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan anggota/petani dalam mengembangkan usahanya.
PRIMATANI merupakan program rintisan pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian untuk memasyarakatkan inovasi hasil penelitian dan pengembangan pertanian kepada masyarakat dalam bentuk laboratorium agribisnis di lokasi yang mudah dilihat dan dikenal masyarakat petani.

1.5.3        Pengertian Kesejahteraan
Undang-undang RI nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dalam pasal satu (1) menyebutkan Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya.
Peran utama kelompok PRIMATANI pada dasarnya dikonsepkan untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas pertanian sehingga tercapai kondisi masyarakat yang sejahtera.
1.5.4        Kesimpulan
Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian dari evaluasi kebijakan program PRIMATANI yaitu adalah suatu kegiatan penggalian informasi tentang pelaksanaan dan hasil dari program PRIMATANI yang berada di kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar